Jakarta : Kebanyakan program acara yang disiarkan di televisi dianggap Komisi
Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas Anak) tidak mendidik. Ketua Umum
Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, mengatakan, Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) belum bisa bersikap tegas kepada stasiun televisi
yang banyak mengekspoitasi anak dan tidak mendidik.
"KPI sepertinya belum bisa bersikap tegas, lihat saja masih banyak
program acara yang mengeksplotasi anak seperti kontes-kontes anak yang
dilakukan lebih dari tiga jam, mengganggu hak belajar, dan bermain mereka dan
seharusnya di atas jam 10 itu sudah tidak ada lagi acara yang melibatkan
anak-anak," kata Arist seperti ditulis Jumat (27/12/2013).
Selain Arist, Seto Mulyadi sebagai pemerhati anak Indonesia mengatakan hal
yang sama. "Program acara seperti yang menari atau yang lalala yeyeye itu sudah termasuk bentuk eksploitasi
anak. Terlebih jam tayangnya di waktu yang seharusnya mereka mendapatkan hak
belajar, dan waktu tayang program juga terlalu lama. Masih banyak juga acara
yang tidak mendidik seperti yang goyang-goyangan itu," kata pria yang
akrab disapa Kak Seto.
Menurut Kak Seto, para ibu dan anak Indonesia memerlukan program acara yang
mendidik bukan yang merampas hak anak. "Pekerja media televisi harus bisa
lebih kreatif lagi membuat program acara, ibu dan anak Indonesia itu butuh
program yang mendidik. Karena program acara yang mendidik dapat mencegah
perilaku-perilaku berisiko dan melindungi hak anak. Ibu juga perlu acara cara
mendidik anak yang benar sehingga tidak ada lagi anak yang terjerumus ke
perbuatan negatif," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar